Jambi – Peredaran rokok ilegal di Provinsi Jambi kembali menjadi sorotan. Kawasan Lingkar Selatan, Kota Jambi, disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang kerap dimanfaatkan sebagai tempat transit dan penyimpanan rokok tanpa cukai.
Berdasarkan informasi yang diterima dari sejumlah sumber di lapangan, praktik ini diduga dikendalikan oleh seorang pria berinisial “YI”, yang kerap dipanggil Yudi. Ia diduga memanfaatkan rumah pribadinya di kawasan perumahan Lingkar Selatan sebagai gudang penyimpanan, yang juga menjadi titik distribusi ke berbagai wilayah di Provinsi Jambi.
“Mobil keluar-masuk di rumah tersebut terlihat normal karena dicampur dengan aktivitas usaha lainnya. Namun, warga sekitar menduga tempat itu digunakan sebagai transit rokok ilegal,” ungkap seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.
Menurut informasi yang berkembang, Yudi sebelumnya pernah bekerja di sebuah perusahaan plywood di Jambi. Kini, ia dikaitkan dengan aktivitas distribusi rokok tanpa cukai yang mulai banyak ditemukan di warung-warung dan toko kelontong di daerah tersebut.
Merek rokok seperti Slava, Gess, Novem, dan Savero disebut kerap ditawarkan oleh para sales keliling, yang datang menggunakan kendaraan pribadi.
“Mereka datang hampir setiap minggu, kadang membawa barang lain seperti kerupuk atau makanan ringan untuk menyamarkan aktivitas mereka,” kata seorang pemilik warung di kawasan Kota Jambi.
Dugaan Adanya Perlindungan dari Oknum
Yang menjadi perhatian adalah dugaan bahwa aktivitas ini mendapatkan perlindungan dari oknum tertentu. Nama berinisial “RM”, yang disebut-sebut sebagai aparatur sipil negara dan memiliki peran di institusi tertentu, bahkan disebut dalam beberapa percakapan warga. “RM” juga dikabarkan aktif mengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jambi.
Meski belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang, dugaan keterlibatan oknum dalam melindungi aktivitas ini menjadi sorotan publik dan memicu kekhawatiran akan lemahnya penegakan hukum terhadap jaringan terorganisir.
Desakan terhadap Aparat Penegak Hukum dan Bea Cukai
Maraknya praktik peredaran rokok ilegal ini memicu keprihatinan masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa tindakan penegakan hukum masih terkesan selektif, hanya menyasar pengecer kecil sementara aktor besar belum tersentuh.
“Kalau aparat serius ingin memberantas rokok ilegal, seharusnya tidak hanya menyita dari warung-warung kecil. Harus ada tindakan terhadap pelaku utama dan siapa pun yang membekingi,” ujar seorang warga lainnya.
Warga berharap aparat penegak hukum dan Bea Cukai Jambi segera mengambil langkah tegas, termasuk menelusuri dan mengungkap pihak-pihak yang diduga berada di balik rantai distribusi rokok ilegal tersebut.
Pihak terkait hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan ini. Namun masyarakat berharap agar aparat dapat menjamin keadilan dan integritas dalam penegakan hukum, agar tidak terjadi ketimpangan yang mencederai rasa kepercayaan publik.
“Bisnis Gelap Rokok Tanpa Cukai di Jambi: Terorganisir dan Diduga Kebal Hukum”
