JAKARTA — Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan melalui kehadiran langsung dalam pertemuan nasional penyampaian arahan Menteri Lingkungan Hidup terkait pelaksanaan Program Adipura Baru 2025. Kegiatan yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Senin (4/8/2025), dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) serta para kepala daerah dari berbagai penjuru Indonesia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi, Evi Syahrul, SP, M.Si, bersama Bupati Muaro Jambi, Dr. Bambang Bayu Suseno, SP, MM, M.Si, turut hadir dalam forum strategis tersebut sebagai bentuk keseriusan dalam mendukung transformasi pengelolaan lingkungan menuju standar nasional yang lebih adaptif terhadap isu-isu lingkungan global.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup menekankan pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran, serta mitigasi terhadap dampak perubahan iklim yang kian nyata. Adipura tidak lagi hanya sekadar simbol kebersihan kota, namun menjadi indikator strategis tata kelola lingkungan yang partisipatif, terukur, dan berdampak langsung pada kualitas hidup masyarakat.
Fokus pada Pengolahan Sampah dan Edukasi Lingkungan
Menanggapi arah baru program Adipura, Bupati Muaro Jambi, Dr. Bambang Bayu Suseno, menyampaikan bahwa pihaknya siap melakukan langkah-langkah konkret, termasuk peningkatan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.
“Muaro Jambi siap mendukung target Adipura 2025 dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor, mulai dari edukasi lingkungan di sekolah-sekolah, pembenahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hingga mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah dari rumah,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis komunitas dan peran aktif generasi muda dalam menggerakkan budaya bersih dan hijau.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Evi Syahrul, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi yang sejalan dengan arahan kementerian, termasuk penerapan program Bank Sampah Terpadu, revitalisasi sistem pengangkutan, serta penguatan regulasi daerah terkait pengelolaan limbah.
“Kami akan mengintegrasikan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, termasuk optimalisasi armada pengangkut, pelatihan kader lingkungan, dan pengawasan terhadap titik-titik rawan pencemaran. Kami juga mulai menerapkan digitalisasi pelaporan lingkungan agar lebih transparan dan akuntabel,” jelas Evi.
Menyongsong Adipura Sebagai Momentum Perubahan
Program Adipura, yang merupakan penghargaan nasional bagi kota/kabupaten dengan pengelolaan lingkungan terbaik, kini memasuki fase baru dengan indikator yang lebih komprehensif dan responsif terhadap tantangan masa kini. Muaro Jambi menargetkan tidak hanya meraih predikat Adipura, namun juga membangun sistem lingkungan yang tangguh dan inklusif.
Kehadiran Bupati dan Kadis LH dalam pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong kebijakan lingkungan yang berdaya guna. Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi menyadari bahwa keberhasilan dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, daya tarik investasi, serta keberlangsungan ekosistem daerah.
“Adipura bukan sekadar piala. Ini adalah simbol dari kerja keras bersama untuk menghadirkan lingkungan yang layak dan sehat bagi generasi sekarang dan mendatang,” tutup Bupati Bambang Bayu Suseno. (Msy)