JAMBI — Wakil Bupati Muaro Jambi, Junaidi H. Mahir, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) wilayah Provinsi Jambi tahun 2025, yang digelar di Balai Prajurit Korem 042/Garuda Putih (GAPU), Jambi, pada Kamis (17/7/2025). Ia didampingi oleh Plt. Kepala BPBD Muaro Jambi, Ilyas.
Dalam forum yang dihadiri berbagai unsur terkait, Wabup Junaidi memaparkan kondisi geografis dan kerawanan Karhutla di wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Ia menjelaskan bahwa Muaro Jambi memiliki luas wilayah 5.264 km², yang terbagi dalam 11 kecamatan, 150 desa, dan 5 kelurahan. Menurutnya, sekitar 40 persen wilayah tersebut merupakan lahan gambut yang sangat rentan terhadap kebakaran.
“Di Kabupaten Muaro Jambi terdapat 74 titik rawan Karhutla yang tersebar di 73 desa dan 1 kelurahan,” ujar Wabup Junaidi dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa wilayahnya menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi.
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, kata Junaidi, telah mengambil berbagai langkah konkret dalam menghadapi potensi Karhutla, antara lain menetapkan status siaga darurat bencana Karhutla melalui Keputusan Bupati, melaksanakan apel kesiapsiagaan, serta mengintensifkan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan.
Meski demikian, Wabup Junaidi juga mengakui masih adanya sejumlah tantangan di lapangan, seperti luasnya wilayah yang harus dijangkau, keterbatasan anggaran dan fasilitas, serta sulitnya akses menuju lokasi kebakaran yang umumnya berada di pedalaman.
Ia berharap Rakor ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Penanganan Karhutla tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan sinergi dan kerjasama antara pemerintah daerah, TNI, Polri, serta partisipasi aktif masyarakat,” tegasnya.
Rapat koordinasi ini diharapkan mampu merumuskan strategi yang lebih terpadu dan efektif dalam menanggulangi ancaman Karhutla, khususnya menjelang musim kemarau di wilayah Jambi.