Indeks

Perang Iran-Israel Berlanjut, Indonesia Terancam Dampak Serius di Sektor Ekonomi, Energi, dan Sosial

JAKARTA – Ketegangan yang terus memanas antara Iran dan Israel memunculkan kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Meskipun tidak terlibat langsung dalam konflik, Indonesia diperkirakan akan terdampak serius jika perang di kawasan Timur Tengah ini terus berlanjut.

Pakar hubungan internasional dan ekonomi menilai bahwa perang ini dapat mengguncang stabilitas harga minyak dunia, memicu ketegangan sosial di dalam negeri, dan mengganggu laju pertumbuhan ekonomi nasional.

📉 Sektor Ekonomi: Ancaman Inflasi dan Pelemahan Rupiah

Kondisi geopolitik yang tak menentu membuat pasar global bergejolak. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah akibat arus modal asing keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia. Investor cenderung mengalihkan dana mereka ke aset aman seperti dolar AS.

“Jika perang terus berkecamuk, potensi pelemahan rupiah sangat besar, dan ini bisa mendorong inflasi karena naiknya harga barang impor,” ujar Ekonom INDEF, Dr. Ahmad Yulianto.

⚡ Sektor Energi: Lonjakan Harga BBM Tak Terhindarkan

Iran sebagai salah satu produsen minyak utama dunia memiliki pengaruh besar terhadap pasokan global. Jika jalur distribusi minyak terganggu, harga minyak mentah internasional bisa melonjak tajam. Hal ini bisa membuat pemerintah Indonesia menghadapi tekanan dalam hal subsidi energi dan stabilitas harga BBM dalam negeri.

“Subsidi energi kita bisa membengkak, sementara harga BBM non-subsidi seperti Pertamax kemungkinan akan naik,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto.

👥 Sektor Sosial: Ketegangan Isu Agama dan Radikalisme

Isu keagamaan yang melekat dalam konflik Iran-Israel juga berpotensi memicu ketegangan sosial di Indonesia. Aksi solidaritas terhadap Palestina dapat meningkat, dan jika tidak dikelola dengan baik, bisa dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menyebarkan paham radikal atau melakukan provokasi politik.

Pemerintah diimbau untuk memperkuat narasi damai dan menjunjung tinggi prinsip kebangsaan serta konstitusi dalam menanggapi konflik ini secara diplomatis.

© 2025 mejarakyat.com Network, a subsidiary of OMG Network. All Right Reserved
Exit mobile version